Setelah penutupan musim 2024, perhatian penggemar MotoGP tertuju pada tes di Circuit de Barcelona-Catalunya, yang menandai awal kampanye 2025. Dalam sesi latihan ini, semua mata mengarah ke pit box Aprilia, yang mengalami perubahan signifikan dengan kedatangan pembalap baru. Aleix Espargaro yang pensiun dan Maverick Vinales yang pindah ke Tech3 dan KTM, kini digantikan oleh Jorge Martín, juara dunia baru dari Pramac Ducati, dan Marco Bezzecchi dari Pertamina Enduro VR46.
Perubahan di garasi Aprilia bukan hanya soal pembalap, tetapi juga ada wajah baru di posisi direktur teknis. Fabiano Sterlacchini, mantan karyawan KTM, kini bertanggung jawab untuk mengembangkan prototipe RS-GP 2025. Debutnya sebagai direktur teknis dimulai di Sepang dan berlanjut di Barcelona, di mana ia berusaha memahami karakteristik para rider baru untuk meningkatkan performa motor.
Dalam pertemuan dengan media setelah tes, Sterlacchini berbagi pandangannya tentang mesin baru Aprilia dan menyambut kedatangan Jorge Martín. Ia menyebut bahwa kehadiran Martín adalah kesempatan emas bagi tim, karena pengalaman juara dunia dapat membantu mereka lebih fokus dalam pengembangan motor. “Jorge adalah perpaduan yang baik antara seorang juara dan pemimpin. Saya terkejut dengan pendekatannya terhadap pekerjaan ini,” ungkap Sterlacchini.
Tes di Barcelona memberikan hasil positif bagi tim. Sterlacchini merasa optimis dengan performa para pembalap, meskipun ia menyadari bahwa masih banyak yang harus dievaluasi dalam berbagai kondisi. “Kami tahu Montmelo memiliki karakteristik trek yang unik, tetapi kami puas dengan hasil yang didapat. Para pembalap menunjukkan perasaan yang lebih baik dari yang diharapkan,” tambahnya.
Namun, ia juga menyadari adanya tantangan yang harus dihadapi, terutama terkait stabilitas motor RS-GP. “Kedua pembalap mencatat bahwa motor memiliki beberapa gerakan saat keluar dari tikungan, jadi stabilitas menjadi fokus perbaikan kami,” jelasnya. Meskipun masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan, ia yakin ada beberapa area yang dapat ditingkatkan.
Sterlacchini juga menekankan pentingnya tidak hanya meniru Ducati, yang saat ini menjadi acuan di MotoGP. “Ducati telah menunjukkan performa luar biasa dengan menempatkan empat motor di posisi teratas. Namun, dalam olahraga motor, kita harus memperhatikan banyak aspek, seperti tenaga, cengkeraman, dan stabilitas,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa proses pengembangan motor adalah perjalanan panjang yang memerlukan waktu dan usaha. “Kami harus terus berusaha untuk menjadi lebih cepat dari mereka, karena kami ingin mengejar ketertinggalan,” ungkapnya.
Sterlacchini juga menyebutkan bahwa ia akan memerlukan waktu antara empat hingga delapan bulan untuk mengenal semua orang di Aprilia dengan baik. Ia menjelaskan bahwa keputusan untuk bergabung dengan Aprilia adalah langkah yang diambil setelah berpisah dengan KTM. “Ada momen ketika saya berpisah dengan KTM, dan pada titik tertentu, saya membuat keputusan untuk berada di sini,” pungkasnya.
Dengan kehadiran Jorge Martín dan perubahan penting di tim, Aprilia terlihat siap untuk menghadapi tantangan musim 2025. Para penggemar MotoGP di Indonesia tentu berharap untuk melihat performa terbaik dari tim ini dan bagaimana mereka akan bersaing di arena balap. Mari kita nantikan aksi seru di musim mendatang!