Jorge Martín Raih Kesuksesan Jalan Mandiri Pasca Ducati

Jorge Martín Raih Kesuksesan Jalan Mandiri Pasca Ducati

Jorge Martín akhirnya meraih impiannya setelah melewati musim yang penuh tantangan di MotoGP. Setelah gagal merebut gelar juara pada musim lalu, pembalap asal Spanyol ini bertekad untuk menjadi yang terbaik. Dalam waktu hanya satu tahun, Martín berhasil membuktikan kemampuannya dengan meraih gelar juara.

Pada MotoGP Solidaritas di Barcelona, Martín menunjukkan performa yang luar biasa dengan menyelesaikan balapan di posisi ketiga sebanyak dua kali. Berkat hasil tersebut, ia berhasil mempertahankan keunggulannya atas Francesco Bagnaia dan meraih gelar juara. Suasana tegang yang mengelilinginya pun berubah menjadi perayaan, dan kegembiraan menyelimuti tim Pramac Racing yang akan mengalami banyak perubahan pada musim depan.

Keputusan Martín untuk berpindah ke Aprilia menjadi sorotan utama. Meskipun ia tidak bisa bergabung dengan tim resmi Ducati akibat penandatanganan Marc Marquez, Martín tetap optimis. Tim Pramac Racing, yang dipimpin oleh Paolo Campinoti, juga memutuskan untuk beralih dari Ducati dan akan menjadi tim resmi Yamaha mulai 2025.

Namun, sebelum perubahan tersebut terjadi, pada 17 November 2024, tim Pramac Racing merayakan kesuksesan yang manis. Salah satu yang paling bahagia adalah manajer tim, Gino Borsoi. Dalam wawancaranya dengan DAZN, Borsoi tidak bisa menyembunyikan emosinya saat berbicara tentang Martín.

“Saya mengalami banyak kesedihan dalam beberapa balapan terakhir, tetapi saya juga menyaksikan Jorge yang luar biasa. Anda membuat saya menangis berkali-kali. Anda balapan seperti seorang juara, sangat menyenangkan melihat Anda. Terima kasih dan selamat, Anda adalah nomor satu,” ungkap Borsoi, sebelum menganalisis perjalanan musim ini setelah Martín tidak lagi berada di depan mikrofon.

Borsoi menambahkan, “Tentu saja dia pantas mendapatkannya. Kami sebagai tim telah bekerja keras bersama, seperti sebuah keluarga besar, dan menunjukkan bahwa kami bisa melakukannya.”

Ia juga mengungkapkan bahwa tahun lalu mereka sangat dekat dengan gelar, dan tahun ini mereka telah berkembang pesat meski terdapat beberapa kesalahan yang menghalangi mereka. “Saya tidak bisa mengatakan bahwa saya bosnya, kami adalah rekan kerja yang berada di level yang sama, dan kami telah membawa Jorge menuju Kejuaraan Dunia,” lanjut Borsoi.

Dalam wawancaranya, Borsoi juga membahas tentang keputusan Ducati yang tidak mengontrak Martín, serta bagaimana sang pembalap muda mampu mengambil langkah yang tepat. “Saya pikir itu adalah momen yang sulit untuk diambil, dan Jorge mampu bereaksi dengan cara terbaik. Hanya ada dua pilihan, bereaksi atau kehilangan arah. Jorge memilih jalan yang benar dengan cara dan bakatnya, yang sama sekali tidak mudah,” jelasnya.

Borsoi juga mengungkapkan keraguan yang mereka hadapi terkait pemilihan ban saat balapan. “Kami melihat Pecco dan Marc memulai balapan dengan ban lunak dan kami ragu, karena tidak ada yang bisa menyelesaikan 24 lap dengan ban lunak. Kami memutuskan di menit-menit terakhir setelah merencanakan apa yang akan kami lakukan. Kami akhirnya memilih ban medium dan itu adalah keputusan yang tepat.”

Jorge Martín kini menjadi salah satu pembalap yang paling diperhitungkan di MotoGP. Perjalanan kariernya yang penuh liku menunjukkan bahwa dengan ketekunan dan kerja keras, impian bisa menjadi kenyataan. Dengan berpindah ke Aprilia, Martín berharap bisa terus bersaing di level tertinggi dan meraih lebih banyak kesuksesan di masa depan.

Bagi para penggemar MotoGP di Indonesia, perjalanan Jorge Martín ini tentu menjadi inspirasi. Tidak hanya sebagai pembalap, tetapi juga sebagai sosok yang menunjukkan bahwa setiap tantangan bisa dihadapi dengan sikap positif dan keputusan yang tepat. Mari kita tunggu aksi-aksi selanjutnya dari Martín di lintasan balap!

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version