KTM, pabrikan motor asal Austria yang dikenal di ajang MotoGP, sedang menghadapi tantangan finansial yang cukup serius. Mereka tengah mencari dana sekitar 100 juta euro atau setara dengan Rp1,7 triliun untuk memastikan kelangsungan operasional perusahaan setelah tahun 2024.
Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, KTM telah melakukan pemangkasan jumlah karyawan dengan memberhentikan ratusan pegawai. Selain itu, mereka juga berencana untuk menghentikan sementara produksi motornya pada bulan Januari dan Februari tahun depan. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi untuk menyesuaikan diri dengan kondisi pasar yang sulit.
Pada tanggal 26 November 2024, Pierer Mobility AG, pemilik KTM, mengumumkan bahwa manajemen perusahaan memperkirakan tidak akan mampu mendapatkan pendanaan yang dibutuhkan tepat waktu. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk memulai proses restrukturisasi formal.
KTM memilih untuk melakukan restrukturisasi melalui administrasi mandiri, yang berarti bahwa manajemen saat ini akan tetap memegang kendali atas perusahaan selama proses tersebut. Mereka akan bekerja di bawah pengawasan pengadilan untuk melaksanakan rencana reorganisasi yang telah disusun.
Perusahaan ini menargetkan untuk mencapai kesepakatan dengan para kreditur dalam waktu 90 hari ke depan. Dalam pernyataannya, Pierer Mobility menyatakan, “Redimensi grup seharusnya tidak hanya mengamankan kelanjutan eksistensi Grup KTM dalam jangka panjang, tetapi juga menciptakan dasar untuk muncul lebih kuat dari proses ini.”
Sebagai bagian dari restrukturisasi, KTM mengindikasikan bahwa pengurangan produksi akan membantu menyesuaikan kelebihan stok di KTM dan dealer-dealer mereka selama dua tahun ke depan. Namun, langkah ini diperkirakan akan berdampak pada kinerja operasional di lokasi mereka di Austria, dengan total kerugian yang diproyeksikan mencapai lebih dari satu miliar euro pada tahun 2025 dan 2026.
Proses restrukturisasi ini juga diperkirakan akan menimbulkan kerugian tambahan, termasuk biaya satu kali untuk penghapusan aset yang diperlukan, pengurangan staf, serta biaya tetap yang hilang akibat penurunan kinerja operasional. Dengan semua faktor ini, KTM memperkirakan hasil bersih tahunan negatif yang bisa mencapai angka tiga digit juta euro untuk tahun buku 2024.
Kondisi ini tentunya menjadi perhatian bagi para penggemar MotoGP dan industri otomotif secara umum. KTM yang dikenal dengan inovasi dan performa tinggi di lintasan balap kini harus menghadapi tantangan besar untuk mempertahankan eksistensinya. Mari kita lihat bagaimana langkah-langkah yang diambil oleh KTM dalam beberapa bulan ke depan dan dampaknya terhadap dunia balap motor.