Setelah menyelesaikan balapan MotoGP Solidaritas di Barcelona pada Minggu, 17 November 2024, Jorge Martín berhasil meraih gelar juara dunia kelas premier. Pembalap Pramac Racing ini menempati posisi ketiga dalam balapan tersebut, namun itu sudah cukup untuk memastikan gelar juara dunia pertamanya. Momen emosional terjadi saat Martín melewati garis finis, di mana air mata bahagia mengalir di wajahnya.
Begitu balapan berakhir, rekan-rekan sesama pembalap dan tim Pramac Racing segera menghampirinya untuk memberikan ucapan selamat. Atmosfer di Circuit de Barcelona-Catalunya terasa penuh dengan kebahagiaan dan euforia. Beberapa detik setelah balapan, Martín memasuki sebuah kotak besar yang didekorasi khusus untuk merayakan pencapaiannya. Kotak tersebut menampilkan logo wajahnya yang dipadukan dengan logo ‘Terminator’, menciptakan julukan baru: ‘Martinator’.
Dengan semangat yang membara, Martín mendobrak pintu kotak itu dan muncul dengan mengenakan topeng yang menutupi separuh wajahnya, terinspirasi dari karakter ikonik film tersebut. Ia kemudian memecahkan kotak kaca berisi helm emas yang menandakan kemenangan besarnya, sebelum merayakan momen bersejarah ini dengan meneguk minuman energi Red Bull.
Setelah mengenakan helm berkilau itu, Martín melanjutkan perayaannya bersama keluarga dan teman-teman di atas motor yang kini dihiasi nomor 1 di fairing-nya. Dengan perlengkapan beraksen emas, pembalap asal San Sebastian de los Reyes ini melangkah menuju parc ferme untuk bertemu dengan orang-orang terkasihnya.
Tak lama setelah momen bahagia itu, Martín bertemu dengan rivalnya sepanjang musim, Pecco Bagnaia. Dengan semangat sportivitas, Bagnaia mengucapkan selamat kepada Martín dan berdiri bersamanya di podium. Mereka berbincang tentang balapan yang baru saja terjadi dan berbagi tawa saat Marc Marquez, yang juga hadir, terkejut dan bertanya kepada Martín apakah ia tahu apa yang harus dilakukan untuk merayakan, sembari memberikan pujian bahwa Martín “sangat tampan.
Perayaan ini menjadi tonggak sejarah bagi Jorge Martín dan penggemar MotoGP di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Dengan gelar juara dunia pertamanya, Martín tidak hanya menunjukkan bakat dan kerja kerasnya, tetapi juga menginspirasi banyak pembalap muda untuk mengejar impian mereka di dunia balap motor. Mari kita nantikan apa yang akan dilakukan Martín di musim-musim mendatang!