Bintang muda MotoGP, Pedro Acosta, mengungkapkan pendapatnya tentang insiden yang melibatkan dirinya dengan Marc Marquez saat balapan sprint di Montmelo. Dalam pernyataannya, Acosta merasa bahwa Marquez menyalipnya “seolah tidak ada orang di sana,” setelah mengalami tabrakan yang merusak fairing depan KTM RC16 miliknya.
Acosta memulai balapan dari posisi keenam di grid dan berhasil melesat ke P4, bersaing ketat dengan pembalap Ducati seperti Enea Bastianini, Francesco Bagnaia, dan Jorge Martin. Namun, saat memasuki tikungan kanan di Tikungan 3, motor Gresini yang dikendarai Marquez menabraknya, menyebabkan Acosta harus masuk pit di akhir lap dan keluar dari balapan.
Setelah insiden tersebut, Acosta menyampaikan ketidakpuasannya terhadap manuver Marquez. Ia menegaskan bahwa ia berada di depan saat memasuki tikungan dan tidak melihat kehadiran Marquez. “Saya berada di sisi kanan lintasan, di sisi dalam. Dia masuk seperti tidak ada orang di sana. Saya tidak akan mengatakan bahwa itu adalah kesalahannya atau bukan, tetapi itu adalah tikungan ketiga, tidak perlu seperti ini,” jelas Acosta.
Acosta juga mengungkapkan rasa kesalnya, mengingat sudah lama ia tidak mengalami kerusakan fairing seperti itu di MotoGP. Meskipun insiden ini tidak sepenuhnya disebabkan oleh Marquez, ia mengakui bahwa seharusnya ia bisa menghindari kontak tersebut. Marquez membandingkan insiden ini dengan tabrakan yang terjadi antara Acosta dan rekan setimnya di Tech3, Augusto Fernandez, pada sesi latihan sebelumnya.
“Saya selalu jujur dalam situasi seperti ini dan senggolan itu adalah insiden balapan. Tapi jika ada yang bisa menghindarinya, itu adalah saya. Dia tidak bisa melihat saya,” kata Marquez. “Kami bertemu dan dia tidak melihat apa-apa, seperti yang terjadi pada Augusto Fernandez kemarin.”
Insiden ini menyoroti ketegangan yang sering terjadi dalam balapan MotoGP, di mana setiap pembalap berusaha untuk mendapatkan posisi terbaik dengan cara yang agresif. Acosta, yang baru berusia 20 tahun, menunjukkan potensi besar di dunia MotoGP, dan insiden ini menjadi pelajaran berharga baginya.
Dengan semakin ketatnya persaingan di MotoGP, setiap momen di lintasan menjadi sangat krusial. Pembalap harus mampu mengontrol emosi dan mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang penuh tekanan. Acosta dan Marquez, sebagai dua pembalap berbakat, diharapkan dapat belajar dari insiden ini dan terus memberikan penampilan terbaik mereka di balapan berikutnya.
MotoGP Indonesia tentu saja akan terus memantau perkembangan kedua pembalap ini, terutama dalam menghadapi balapan selanjutnya. Apakah Acosta akan kembali bangkit setelah insiden ini? Dan bagaimana Marquez akan mengatur strateginya agar terhindar dari insiden serupa? Kita tunggu saja aksi mereka di lintasan!