Home News MotoGP Pedro Acosta Pimpin Statistik Kecelakaan MotoGP 2024

Pedro Acosta Pimpin Statistik Kecelakaan MotoGP 2024

by
Pedro Acosta Pimpin Statistik Kecelakaan MotoGP 2024

Musim MotoGP 2024 telah memasuki babak menarik, dan salah satu sorotan yang mencolok adalah statistik kecelakaan yang melibatkan Pedro Acosta. Pembalap muda berbakat ini mencatatkan diri sebagai pembalap dengan jumlah kecelakaan terbanyak di kelas utama, dengan total 28 kali jatuh. Statistik ini diambil dari ‘Laporan Jatuh Terakhir’ yang dirilis oleh departemen pers Dorna, yang mencakup semua kelas kejuaraan dunia.

Acosta, yang dijuluki ‘Hiu dari Mazarron’, memimpin daftar ini dengan jauh. Di belakangnya, terdapat kakak beradik Marc dan Alex Marquez, masing-masing dengan 24 dan 21 kecelakaan. Tak jauh dari mereka, pembalap dari Pierer Mobility Group, Brad Binder, Jack Miller, dan Augusto Fernández, juga mencatatkan 19 kecelakaan, sama dengan Aleix Espargaro yang telah pensiun dari Aprilia.

Menariknya, pembalap pertama dari kelas lain yang muncul dalam daftar ini adalah David Almansa. Ia baru saja diumumkan sebagai bagian dari Leopard Racing untuk musim 2025 dan menyelesaikan musim pertamanya di kelas kecil dengan 18 kecelakaan. Filippo Farioli (Moto3), Zonta Van den Goorbergh (Moto2), dan Marco Bezzecchi (VR46 Racing Team MotoGP) juga mencatatkan jumlah kecelakaan yang sama.

Joan Mir menempati posisi ketujuh dengan 17 kecelakaan, diikuti oleh Johann Zarco dari Honda dengan 15 kecelakaan. Juara dunia Jorge Martin dan rekan setimnya di Pramac-Ducati, Franco Morbidelli, serta pembalap Moto2 Ayumu Sasaki, juga mencatatkan jumlah kecelakaan yang sama.

Jika kita melihat lebih jauh, Circuito de Jerez menjadi lintasan dengan jumlah kecelakaan terbanyak musim ini, mencatatkan 74 kejadian. Hujan yang turun selama balapan menjadi salah satu faktor yang menyulitkan para pembalap. Di Indonesia, tercatat 67 kecelakaan selama akhir pekan balapan, sementara Australia menyusul dengan 64 kecelakaan.

Dalam perbandingan dengan tahun-tahun sebelumnya, musim 2024 menunjukkan angka kecelakaan terendah dalam satu dekade terakhir. Total kecelakaan di antara tiga kelas mencapai 865, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan 2009 kecelakaan pada tahun 2023 dan 2106 pada tahun 2022. Angka ini bahkan lebih rendah dari tahun 2020, saat pandemi, yang mencatatkan hanya 722 kecelakaan.

Namun, jika kita fokus pada kelas utama, MotoGP 2024 mencatatkan 335 kecelakaan, 23 lebih sedikit daripada tahun sebelumnya yang mencapai 358. Ini menunjukkan adanya perbaikan dalam keselamatan balapan, meskipun tahun ini tetap memiliki balapan dengan format sprint yang baru diperkenalkan.

Dalam tiga tahun terakhir, MotoGP telah menyelenggarakan 20 balapan, menjadikannya sebagai tahun dengan jumlah Grand Prix terbanyak sekaligus mencatatkan banyaknya kecelakaan. Namun, secara persentase, tahun 2017 dengan 313 kecelakaan dalam 18 balapan melampaui angka tahun ini. Tahun 2023, yang merupakan tahun pertama sprint race, juga mencatatkan 358 kecelakaan, menjadikannya sebagai rekor sepanjang masa.

Dari segi tikungan, Tikungan 4 di Phillip Island, Australia, menjadi yang paling berbahaya dengan 29 kecelakaan. Tikungan 13 di Jerez dan Tikungan 3 di Austria juga mencatatkan angka yang signifikan, masing-masing dengan 23 dan 19 kecelakaan.

Dengan semua statistik ini, penggemar MotoGP di Indonesia dan di seluruh dunia tentu berharap agar para pembalap dapat lebih berhati-hati dan mengurangi jumlah kecelakaan di sisa musim ini. Semoga informasi ini memberikan gambaran yang jelas tentang dinamika balapan MotoGP dan tantangan yang dihadapi oleh para pembalap di lintasan. Mari kita dukung mereka dengan semangat dan harapan untuk keselamatan di setiap balapan!

Related Articles

Leave a Comment

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept

Adblock Detected

Please support us by disabling your AdBlocker extension from your browsers for our website.