KTM, pabrikan motor asal Austria yang dikenal di dunia MotoGP, telah mengambil langkah drastis dengan menunda pengembangan motornya. Keputusan ini diambil di tengah krisis keuangan yang melanda perusahaan, yang baru-baru ini mengajukan kebangkrutan dengan utang mencapai sekitar 3 miliar euro, jauh lebih besar dari perkiraan sebelumnya.
Situasi ini terungkap melalui laporan dari Motorsport.com, yang menyebutkan bahwa para petinggi KTM mengadakan pertemuan di bengkel mereka saat balapan terakhir musim ini di Barcelona. Dalam pertemuan tersebut, mereka memberikan informasi kepada semua yang hadir mengenai kondisi finansial yang sulit. Meskipun dalam situasi yang menantang, manajemen KTM berusaha meyakinkan staf bahwa proyek olahraga mereka akan tetap berjalan.
Sebagai bagian dari strategi untuk mengatasi krisis ini, KTM memutuskan untuk menghentikan sementara pengembangan motor yang akan digunakan oleh Pedro Acosta dan Brad Binder di tim pabrikan, serta Maverick Vinales dan Enea Bastianini di tim satelit, Tech 3. Penghentian ini akan berlangsung hingga tes pramusim yang dijadwalkan pada awal Februari di Sepang.
Selama tes pascamusim di Barcelona, pengembangan motor RC16 hanya mencakup beberapa pembaruan kecil, seperti fairing baru dan layar. Dani Pedrosa, yang baru saja memperpanjang kontrak sebagai pembalap penguji, serta Pol Espargaro, tidak ikut dalam tes tersebut. Meskipun KTM berupaya meyakinkan tim bahwa mereka akan tetap berada di grid MotoGP 2025 dengan keempat motornya, ada keraguan yang muncul di kalangan promotor MotoGP, Dorna.
Dalam beberapa bulan terakhir, KTM telah melakukan restrukturisasi besar-besaran, memisahkan beberapa cabang dari perusahaan induk, dan menempatkan divisi balap di bawah payung KTM Racing GmbH. Langkah ini awalnya memberikan harapan bahwa divisi balap akan tetap aman, namun besarnya utang yang harus ditanggung membuat situasi semakin sulit.
KTM diperkirakan akan mempresentasikan rencana strategis dalam waktu dekat untuk mengisolasi divisi olahraga mereka. Di dalam perusahaan, divisi balap dianggap sangat penting untuk menjaga citra perusahaan, karena dampak negatif terhadap citra dapat berimbas pada penjualan produk mereka.
Rumor mengenai kesehatan keuangan KTM mulai muncul pada paruh kedua 2024, terutama setelah terjadinya kelebihan produksi dan penurunan penjualan yang signifikan. Proyek motor listrik yang gagal juga menambah tekanan pada perusahaan. Dalam beberapa bulan terakhir, kabar buruk terus berdatangan, dan puncaknya terjadi ketika proses kebangkrutan diumumkan kepada publik.
Pedro Acosta, salah satu pembalap KTM, menyatakan bahwa saat mengunjungi pabrik, manajemen telah meyakinkan bahwa program olahraga akan didukung sepenuhnya. Namun, kenyataan yang dihadapi saat ini menunjukkan tantangan besar bagi KTM dalam mempertahankan eksistensi mereka di dunia balap motor.
Dengan situasi yang semakin rumit, penggemar MotoGP di Indonesia dan seluruh dunia berharap KTM dapat segera menemukan solusi untuk mengatasi krisis ini. Keberadaan mereka di grid MotoGP sangat dinantikan, dan semoga langkah-langkah yang diambil dapat membawa kembali KTM ke jalur yang tepat.