Musim MotoGP 2024 menjadi tahun yang sangat gemilang bagi Ducati. Pabrikan asal Italia ini telah meraih kemenangan di semua balapan kecuali satu, yaitu di Austin. Dengan total 14 podium yang berhasil diraih, Ducati menunjukkan dominasinya di lintasan balap. Dalam balapan di Thailand, Ducati bahkan menempatkan delapan motor di grid terdepan. Kesuksesan ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Gigi Dall’Igna, Kepala Olahraga Ducati Corse.
Namun, Dall’Igna tidak hanya puas dengan pencapaian tersebut. Ia menginginkan lebih, terutama melihat pembalap terbaik dalam sejarah, Marc Marquez, mengendarai motor Ducati. Momen ketika Marquez pertama kali terlihat di boks resmi Ducati selama tes di Barcelona menjadi pengalaman yang sangat emosional baginya.
Baru-baru ini, Bologna menjadi tuan rumah acara ‘Campioni in Pista’, di mana Ducati merayakan keberhasilan mereka meraih Kejuaraan Dunia untuk keempat kalinya. Sebelumnya, Ducati telah meraih gelar ini bersama Casey Stoner (2007), Pecco Bagnaia (2022 dan 2023), dan kini Jorge Martin (2024). Dengan pencapaian ini, tidak ada keraguan bahwa Ducati akan kembali merayakan kesuksesan di 2025. Pertanyaannya, apakah Pecco Bagnaia akan mempertahankan gelarnya atau akankah Marquez meraih gelar pertamanya bersama Ducati?
Dalam acara tersebut, Dall’Igna menyampaikan rasa bangganya di hadapan para penggemar dan peserta. Ia menegaskan bahwa musim ini sangat kompetitif dan sportif, berkat perilaku para pembalap di lintasan. Dall’Igna juga menekankan pentingnya membiarkan pembalap bertarung secara bebas, baik dari tim pabrikan maupun tim satelit.
Meskipun Ducati telah meraih banyak kesuksesan, Dall’Igna mengakui tantangan untuk menempatkan juara dua kali, Bagnaia, di satu garasi dengan pembalap tersukses, Marquez. “Mereka adalah dua juara dengan banyak pengalaman, jadi mengapa tidak?” ujarnya. Ia menambahkan bahwa perasaan para pembalap saat mengendarai motor sangat penting untuk pengembangan motor itu sendiri.
Ducati telah meraih gelar Kejuaraan Dunia pembalap bersama Martin, konstruktor, dan tim, dengan total 19 kemenangan GP, sebelas di antaranya diraih oleh Bagnaia. Namun, Dall’Igna menyoroti pencapaian lain yang sangat membanggakan, yaitu menempatkan semua motor Ducati di posisi terdepan, yang merupakan suatu prestasi luar biasa.
Musim ini, Ducati telah mencatatkan 14 kali tiga motor mereka naik podium. “Saya tidak mengunggulkan salah satu dari mereka, tetapi setiap kali kami melakukannya, perasaan saya sangat luar biasa,” tambahnya.
Dengan perpanjangan kontrak Pecco dan kedatangan Marquez, Ducati kini memiliki dua juara dunia yang saling melengkapi untuk dua tahun ke depan. Dall’Igna percaya bahwa keduanya memiliki karakteristik yang berbeda namun saling melengkapi. “Mereka berdua adalah juara hebat. Satu mungkin lebih agresif, sementara yang lainnya lebih halus dalam mengatur kecepatan di tikungan. Namun, mereka tahu apa yang diperlukan untuk meraih gelar juara dunia,” jelasnya.
Saat ditanya tentang perasaannya ketika melihat Marquez, Dall’Igna tidak dapat menyembunyikan emosinya. “Melihat seorang juara mengendarai motor kami selalu menjadi pengalaman yang sangat kuat,” ujarnya, menggambarkan betapa berartinya momen tersebut baginya dan bagi Ducati.
Dengan semangat yang membara dan visi yang jelas, Ducati siap menghadapi tantangan di musim mendatang. Para penggemar MotoGP di Indonesia dan di seluruh dunia tentu tak sabar menantikan aksi-aksi menegangkan dari tim ‘merah’ ini, terutama dengan kehadiran dua pembalap hebat yang siap bersaing di puncak klasemen.