Aprilia Dekat Bergabung dengan Yamaha dan Honda dalam Konsesi

Aprilia Dekat Bergabung dengan Yamaha dan Honda dalam Konsesi

Aprilia telah mencatatkan prestasi gemilang di MotoGP tahun ini dengan menjadi satu-satunya pabrikan yang berhasil mengalahkan dominasi Ducati. Mereka meraih kemenangan di GP Amerika Serikat serta sprint race di Portimao, Austin, dan Barcelona. Menariknya, Aprilia juga akan menyambut kedatangan Jorge Martín, juara dunia MotoGP 2024, ke dalam tim mereka.

Untuk musim 2024, sistem konsesi MotoGP telah direvisi agar lebih fleksibel, memberikan lebih banyak kebebasan teknis dan pengembangan bagi pabrikan yang mengalami kesulitan. Dalam sistem baru ini, pabrikan dibagi menjadi empat kategori berdasarkan performa mereka selama satu tahun, yang akan diperbarui di pertengahan musim.

Kategori D adalah yang paling menguntungkan, meskipun tidak diinginkan, karena diperuntukkan bagi pabrikan yang memperoleh kurang dari 35 persen poin di kejuaraan konstruktor. Dalam kategori ini, pabrikan dapat menghitung poin dari pembalap terbaik mereka di setiap Sprint Race atau balapan utama.

Ducati, yang mendominasi klasemen dengan menempatkan empat pembalapnya di posisi teratas, sudah menunjukkan cengkeramannya yang kuat. Dengan mengumpulkan 722 poin dari total 740 poin yang mungkin, Ducati telah dinyatakan sebagai juara sejak GP Emilia-Romagna, meskipun masih ada sepertiga musim yang tersisa. Pabrikan dari Borgo Panigale ini berhasil meraih 97,57 persen poin yang dipertaruhkan, jauh di atas batas 85 persen, sehingga mereka akan tetap berada di kategori A hingga awal 2025.

Di sisi lain, para pesaing Ducati hanya mampu meraih sedikit poin. KTM berhasil meraih 327 poin (44,19 persen dari total nilai terbaik), sementara Aprilia mengumpulkan 302 poin (40,81 persen). Aprilia hanya 43 poin di atas ambang batas 35 persen, dan jika gagal mempertahankan performa ini, mereka akan terpaksa turun ke kategori D. Hanya di Australia, dengan tiga Grand Prix tersisa, pabrikan asal Noale ini berhasil melampaui batas tersebut. Sebagai perbandingan, Ducati sudah mencapai batas ini lebih awal di Assen, pada balapan kedelapan dari total 20 balapan.

Sementara itu, merek-merek Jepang seperti Yamaha dan Honda masih terpuruk. Yamaha hanya mengumpulkan 124 poin (16,76 persen), dan Honda jauh di belakang dengan 75 poin (10,14 persen). Keduanya masih jauh dari 260 poin yang dibutuhkan untuk naik ke kategori C dan akan terus mendapatkan keuntungan dari kelonggaran regulasi yang ditawarkan oleh kategori D pada 2025.

Musim ini menjadi tahun yang sulit bagi banyak pabrikan, terutama bagi Yamaha dan Honda yang paling banyak kehilangan poin. Dalam satu tahun, KTM kehilangan 46 poin, Aprilia 24 poin, Yamaha 72 poin, dan Honda 110 poin. Ini terjadi meskipun masih ada satu sprint race yang dibatalkan di Phillip Island pada tahun 2023.

Melihat ke depan, Ducati akan kehilangan status wild-card mereka musim depan dan akan dibatasi dalam pengujian mereka melawan KTM dan Aprilia. Sementara itu, Yamaha dan Honda masih memiliki kesempatan untuk melakukan lebih banyak pengujian berkat jumlah ban yang lebih banyak dan keterlibatan pembalap reguler mereka di semua sirkuit yang dilalui kejuaraan. Keduanya juga akan dapat menggunakan lebih banyak mesin, mengubah spesifikasi sepanjang tahun, dan menghomologasi fairing tambahan.

Dengan perubahan ini, persaingan di MotoGP semakin menarik, dan kita bisa berharap melihat bagaimana Aprilia, Yamaha, dan Honda akan beradaptasi dengan sistem konsesi baru ini di masa mendatang. Bagi penggemar MotoGP di Indonesia, ini adalah waktu yang tepat untuk mengikuti perkembangan dan menyaksikan bagaimana tim-tim ini bersaing di lintasan.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version