Bintang muda MotoGP, Pedro Acosta, baru saja melakukan kunjungan penting ke markas KTM di Mattighofen, Austria, pada Selasa (17/10/2024). Kunjungan ini dilakukan untuk memahami dampak dari kondisi keuangan KTM yang sedang sulit, terutama setelah Acosta menjadi bagian integral dari tim pabrikan tersebut.
KTM baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan melakukan pemangkasan besar-besaran, dengan kemungkinan hingga 800 karyawan kehilangan pekerjaan mereka pada akhir tahun ini. Karyawan yang tetap bekerja juga dihadapkan pada kenyataan pahit, di mana mereka mungkin harus bekerja tanpa gaji pada bulan Desember, meski perusahaan berjanji akan membayar mereka tepat waktu. Dalam beberapa pekan terakhir, KTM mengumumkan kebangkrutan dan sedang dalam proses restrukturisasi besar-besaran, dengan total utang yang hampir mencapai 3 miliar euro (sekitar Rp50,9 triliun).
Dalam situasi yang penuh tantangan ini, Acosta dan agennya, Valera, melakukan pertemuan langsung dengan pihak-pihak berpengaruh di KTM Factory Racing, termasuk Pit Beirer, yang merupakan eksekutif kunci dalam program motorsport mereka. Pertemuan ini dimaksudkan untuk meredakan kekhawatiran Acosta mengenai masa depan tim dan proyek MotoGP KTM.
Valera menjelaskan, “Pedro dan saya berkesempatan pergi ke Austria untuk melihat secara langsung situasi nyata proyek KTM di MotoGP. Meskipun perusahaan sedang menghadapi kesulitan, kami merasa lebih positif setelah berbicara langsung dengan mereka.”
Selama pertemuan, pihak KTM menegaskan bahwa masalah yang ada di divisi komersial tidak akan mempengaruhi sisi olahraga mereka. Hal ini memberikan ketenangan bagi Acosta, yang kini merasa lebih percaya diri dalam menjalani kariernya di MotoGP.
“Saya merasa lega setelah pertemuan itu. Kami diberi tahu bahwa balapan adalah esensi dari KTM dan mereka berkomitmen untuk terus berusaha meraih gelar juara,” ungkap Acosta. “Saya berkomitmen pada proyek ini dan merasa lebih optimis tentang masa depan kami.”
Sebelum kunjungan ini, Valera sempat mengungkapkan kekhawatirannya mengenai situasi di KTM, terutama terkait kurangnya komunikasi yang jelas. Dalam siniar Por Orejas milik Motorsport Network, ia mengungkapkan, “Pada bulan Mei, kami menandatangani kontrak dengan sebuah proyek yang menjanjikan, dengan perusahaan yang memiliki potensi keuntungan yang besar dan pesan yang jelas bahwa mereka siap bersaing melawan Ducati.
Namun, situasi berubah drastis dalam waktu enam bulan, dan Valera mengaku merasa bingung dengan perubahan yang terjadi. “Kami bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. Ini adalah situasi yang membuat kami khawatir,” katanya.
Dengan pertemuan yang telah dilakukan, Acosta dan timnya kini berharap untuk tetap fokus pada balapan dan meraih prestasi terbaik di MotoGP meskipun tantangan yang dihadapi KTM cukup besar. Kunjungan ini menjadi langkah penting bagi Acosta untuk memastikan bahwa ia dan timnya tetap berada di jalur yang benar dalam mengejar impian mereka di dunia balap motor.