Jorge Martín, pembalap MotoGP asal San Sebastián de los Reyes, kini tengah merayakan kesuksesannya setelah meraih gelar juara di GP Solidaritas Barcelona. Dalam balapan tersebut, ia berhasil mengalahkan Francesco Bagnaia dengan mengendarai Desmosedici dari tim Pramac. Kesuksesan ini membawa Martín ke level baru dalam kariernya, dan banyak yang penasaran tentang bagaimana ia mengelola keuangan di dunia balap yang penuh tantangan ini.
Dalam sebuah wawancara di siniar YouTube ‘Tengo un Plan’, Martín berbagi pandangannya tentang uang dan pengalamannya dalam dunia balap motor. Ia mengungkapkan bahwa sejak awal kariernya di Moto3, ia telah mulai menghasilkan uang. “Ketika saya bergabung dengan tim Aspar di Kejuaraan Dunia, saya sudah memiliki kontrak yang mungkin bernilai sekitar 30 atau 40 ribu euro,” ujarnya. Dengan dukungan sponsor, di usia 17 tahun, penghasilannya meningkat menjadi sekitar 70 ribu euro.
Martín menjelaskan bahwa di kategori Moto3, sekitar 60 persen dari pendapatan berasal dari gaji, sementara sisanya dari sponsor. Namun, ketika ia melangkah ke Moto2, proporsi tersebut berubah. “Di Moto2, saya akan mengatakan sebaliknya, 60 persen adalah penghasilan. Mereka bisa mendapatkan hingga 300 ribu euro atau lebih,” jelasnya.
Ketika memasuki MotoGP, pendapatan bisa bervariasi, dengan angka yang bisa berkisar antara 600 ribu hingga 12 juta euro per tahun. Namun, Martín mengingatkan bahwa dengan kesuksesan yang datang, ada risiko tersesat dalam gaya hidup yang glamor. Ia menceritakan pengalamannya saat pertama kali meraih kemenangan di MotoGP. “Setelah balapan pertama saya di Austria, saya mulai berpesta di Barcelona. Meskipun saya masih cepat di lintasan, ada saat ketika saya terjebak dalam gaya hidup tersebut,” kenangnya.
Satu momen penting yang diingatnya adalah ketika dia melihat tagihan besar dari sebuah klub malam. “Saya berpikir, ‘Kamu sudah gila, apa yang kamu lakukan di sini?’ Sejak saat itu, saya menyadari bahwa saya perlu kembali ke akar saya dan tidak terjebak dalam kehidupan malam yang tidak sesuai dengan diri saya,” ungkapnya.
Martín mengakui bahwa didikan orang tuanya, Ángel Martín dan Susana Almoguera, membantunya tetap membumi. “Saya sangat beruntung memiliki keluarga yang selalu mendukung dan mengingatkan saya tentang nilai-nilai penting,” katanya. Menemukan cinta juga menjadi faktor penting dalam hidupnya. “Beberapa bulan setelah mengubah cara hidup saya, saya bertemu dengan Maria, pacar saya, yang membantu saya tetap fokus,” tambahnya.
Kini, Martín merasa lebih tenang dan fokus pada kariernya. “Saya sangat termotivasi untuk tantangan tahun depan bersama Aprilia. Yang terpenting bagi saya adalah warisan yang bisa saya tinggalkan ketika pensiun. Uang bukanlah motivasi utama saya,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa meskipun uang bisa menjadi hasil dari kerja kerasnya, yang lebih penting adalah bagaimana ia dikenang. “Saya ingin menjadi legenda MotoGP, seseorang yang diingat oleh generasi mendatang. Uang adalah konsekuensi dari apa yang saya lakukan. Jika saya mendapatkannya, itu sempurna. Jika tidak, saya akan tetap melakukan apa yang saya cintai,” pungkasnya.
Dengan pandangan yang bijaksana ini, Jorge Martín menunjukkan bahwa meskipun dunia MotoGP bisa menawarkan banyak godaan, tetap berpegang pada nilai-nilai yang benar dan tujuan yang lebih besar adalah kunci untuk mencapai kesuksesan yang sesungguhnya.