Dani Pedrosa, mantan pembalap MotoGP yang kini berperan sebagai pembalap penguji untuk KTM, memiliki pengalaman dan statistik yang mengesankan. Dengan 299 start di Grand Prix, tiga gelar runner-up, tiga posisi ketiga di klasemen akhir MotoGP, dan total 54 kemenangan, Pedrosa adalah salah satu sosok yang patut diperhitungkan. Terlebih lagi, di usia 39 tahun, ia masih menunjukkan kemampuannya, terbukti saat ia meraih posisi ketiga dalam sprint di Jerez musim lalu sebagai wild card.
Sebagai pembalap penguji, tugas utama Pedrosa adalah membantu mengembangkan motor KTM RC16. Ia sering terlihat di berbagai Grand Prix, mengamati sesi latihan dari jalur darurat, dan memberikan masukan berdasarkan pengalamannya. Namun, meskipun memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman, Pedrosa cenderung enggan untuk berbagi tips secara langsung kepada para pembalap muda.
Saya mencoba melakukan pendekatan yang sangat konservatif,” ungkap Pedrosa dalam wawancara dengan MotoGP.com. “Tentu saja, saya melihat beberapa hal, tetapi setiap pembalap itu spesial dengan caranya sendiri dan memiliki strategi untuk berkembang. Kadang-kadang, saya menyarankan hal-hal yang bisa dilakukan dengan cara berbeda, tetapi tidak selalu.”
Setelah sesi latihan, suasana di pit bisa menjadi tegang. Pedrosa memilih untuk tidak bersikap seperti guru yang memberi tahu para pembalap apa yang benar atau salah. “Anda membutuhkan waktu yang tepat. Itu juga tergantung pada hubungan yang terjalin,” jelasnya.
Pedrosa menekankan pentingnya kepercayaan antara dirinya dan para pembalap. “Bahkan jika Anda dihormati oleh pembalap lain, Anda tetap membutuhkan kepercayaan mereka. Itulah mengapa saya lebih suka mengambil pendekatan yang hati-hati. Saya menghindari untuk secara aktif menyarankan apa yang harus dilakukan,” tambahnya.
Meski demikian, Pedrosa tidak menutup diri sepenuhnya. “Kadang-kadang, mereka bertanya kepada saya. Namun, saya merasa terlalu agresif jika memberikan saran konkret, meskipun saya hanya hadir di balapan tertentu,” jelasnya.
Ia juga menyadari bahwa setiap tim memiliki rutinitas dan proses yang berbeda. “Saya rasa tidak tepat untuk ikut campur secara aktif. Saya ingin tetap rendah hati dan siap membantu jika saya bisa. Saya lebih suka bereaksi ketika ditanya daripada menuding para rider,” tutup Pedrosa.
Dengan pendekatan yang hati-hati dan penuh rasa hormat ini, Pedrosa menunjukkan bahwa pengalaman dan pengetahuan tidak selalu harus disampaikan secara langsung. Terkadang, mendengarkan dan memberikan ruang bagi pembalap untuk berkembang adalah cara terbaik untuk mendukung mereka.