Jorge Martin Berani Memakai Nomor 1 di Aprilia Siap Hadapi Tantangan

Jorge Martin Berani Memakai Nomor 1 di Aprilia Siap Hadapi Tantangan

April 2025 menjadi momen bersejarah bagi Jorge Martin dan tim Aprilia saat mereka memperkenalkan motor RS-GP 2025 di Milan. Dalam acara tersebut, Martin yang baru bergabung dengan tim, mengumumkan bahwa ia akan mengenakan nomor 1 di kostum dan helmnya. Ini adalah langkah berani bagi mantan pembalap Pramac yang kini memiliki tanggung jawab besar untuk mempertahankan gelar juara di tengah ketidakpastian performa motor Aprilia.

Sebelumnya, Martin memulai kariernya di Kejuaraan Dunia dengan nomor 88, dan saat debut di MotoGP, ia terpaksa menggunakan nomor 89 karena nomor favoritnya sudah dipakai oleh Miguel Oliveira. Namun, setelah meraih gelar juara di Barcelona pada November lalu, Martin mulai mempertimbangkan untuk menggunakan nomor 1. “Sebulan lagi kita akan tahu, saya belum membuat keputusan,” ungkapnya saat itu. Kini, keputusan tersebut akhirnya terungkap pada 16 Januari, lebih dari dua bulan setelah gelar juara diraihnya.

Dengan keputusan Martin, grid MotoGP akan kembali dihiasi oleh pembalap dengan nomor 1 selama tiga tahun berturut-turut, sebuah fenomena yang belum pernah terjadi dalam lebih dari dua dekade. Dalam sejarah MotoGP, para pemenang gelar juara biasanya dengan bangga menempelkan nomor 1 di motor mereka pada musim berikutnya. Terakhir kali nomor ini digunakan secara konsisten adalah oleh Mick Doohan dan Alex Criville di era 500 cc.

Jorge Martin kini menjadi pembalap yang mengenakan nomor 1, melanjutkan tradisi yang telah lama hilang. Sejak Valentino Rossi muncul di dunia balap, mentalitas pembalap mulai berubah, mengedepankan aspek komersial di atas nilai-nilai tradisional. Rossi sendiri memenangkan gelar terakhir di kategori 500 cc pada tahun 2001 dan menolak untuk menggunakan nomor 1 di motor Honda-nya, lebih memilih mempertahankan nomor ikoniknya, #46.

Setelah Rossi, Nicky Hayden menjadi pembalap pertama di era MotoGP yang mengembalikan nomor 1 ke grid pada tahun 2006 setelah meraih gelar juara. Casey Stoner juga sempat menggunakan nomor tersebut setelah meraih gelar untuk Ducati. Namun, setelah beberapa pembalap, termasuk Lorenzo dan Marquez, enggan menggunakan nomor 1 meskipun sudah meraih gelar, angka ini mulai kehilangan daya tariknya.

Setelah menunggu selama bertahun-tahun, angka 1 akhirnya kembali ke grid MotoGP pada tahun 2023 berkat Pecco Bagnaia, yang berhasil mempertahankan gelarnya. Keberhasilan ini mungkin menjadi inspirasi bagi Martin untuk mengganti nomor 89 dengan nomor 1 di motor Aprilia-nya. Martin menyadari bahwa kesempatan ini mungkin tidak akan datang lagi setelah meninggalkan Ducati.

Dengan keberanian Martin untuk mengenakan nomor 1, ia tidak hanya menghadapi tantangan besar untuk mempertahankan gelar, tetapi juga membawa kembali semangat tradisi yang telah lama hilang dalam dunia MotoGP. Kita semua menantikan bagaimana perjalanan Martin dengan nomor ini di musim mendatang, dan apakah ia mampu menorehkan prestasi yang lebih gemilang di atas motor Aprilia.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version