Jorge Martín Fokus pada Prestasi Bukan Balas Dendam ke Ducati

Jorge Martín Fokus pada Prestasi Bukan Balas Dendam ke Ducati

Ducati baru-baru ini membuat keputusan mengejutkan dengan mengabaikan kesepakatan verbal yang telah terjalin dengan Jorge Martín dan memilih untuk merekrut Marc Marquez. Langkah ini tentunya mengubah dinamika bursa pembalap MotoGP, dan Martín merespons dengan melakukan negosiasi dengan pihak Aprilia setelah balapan di Mugello, Italia.

Keesokan harinya, Aprilia secara resmi mengumumkan kedatangan Martín, dan CEO Massimo Rivola menjelaskan betapa cepatnya proses negosiasi ini berlangsung. “Saya tidak tahu apakah ini adalah penandatanganan yang penuh amarah, tetapi saya berharap Jorge dapat menyalurkan semua emosinya untuk tampil lebih baik di lintasan,” ungkapnya kepada Motorsport.com.

Pada Kamis (16/1/2025) di Milan, Martín akhirnya berbicara dengan media setelah kepindahannya ke Aprilia, meninggalkan kontraknya dengan Ducati dan Pramac. Dalam acara presentasi tersebut, ia berbagi pandangannya dan menjawab berbagai pertanyaan dengan penuh percaya diri, mengingat ini adalah kali pertama ia mengenakan nomor 1 di motor tim pabrikan.

Martín menyadari bahwa perbandingan dengan Marc Marquez dan persaingan dengan Ducati akan terus menghiasi berita sepanjang musim ini. Ia bertekad untuk membuktikan bahwa pilihan Ducati untuk tidak mempertahankannya adalah kesalahan. Ketika ditanya apakah ia merasa perlu untuk membalas dendam, Martín menjawab dengan tegas.

“Jika saya turun ke lintasan dengan perasaan marah atau ingin membalas dendam kepada Ducati, saya yakin saya akan terjatuh setiap akhir pekan,” ujarnya. “Saya harus berkendara dengan cara yang rasional, selalu berusaha memberikan yang terbaik. Jika saya mengendarai motor dengan emosi negatif, saya tidak akan menjadi versi terbaik dari diri saya.”

Martín, yang sebelumnya berhasil meraih kemenangan di MotoGP bersama tim independen, mengalahkan juara dunia dua kali, Pecco Bagnaia. “Setelah mengalahkan mereka, sudah jelas bahwa mereka pasti menyesal,” katanya. “Sebelum semua yang terjadi di Mugello, saya merasa bahwa Ducati bukan tempat saya. Saya sangat senang dengan apa yang terjadi karena itu membawa saya ke sini, memenangi Kejuaraan Dunia, dan kini membawa nomor 1 ke Aprilia.”

Aprilia, yang berbasis di Noale, telah mengalami tantangan dalam pengembangan motor di paruh kedua musim sebelumnya. Namun, dengan kedatangan Martín, mereka berkomitmen untuk berinvestasi lebih banyak dalam proyek ini. Martín percaya bahwa dengan kontraknya, ini adalah sinyal bahwa Aprilia sedang mengerjakan proyek kemenangan.

“Tim ini sudah bekerja keras, dan dengan kehadiran saya, saya yakin mereka akan berusaha lebih keras lagi,” tambahnya. “Kami juga melihat perubahan signifikan dalam tim, termasuk perekrutan Fabiano Sterlacchini. Saya yakin mereka akan melangkah maju. Saat saya menguji motor di tes Barcelona, saya dapat membandingkan motor 2024 dengan yang tahun ini. Ini adalah langkah besar, dan dengan apa yang telah dikerjakan selama musim dingin dan tes pra-musim, motor 2025 kami akan lebih mendekati motor terbaik di grid.”

Dengan semangat baru dan tekad untuk sukses, Jorge Martín siap menghadapi tantangan di MotoGP 2025 bersama Aprilia. Para penggemar MotoGP di Indonesia tentu akan menantikan penampilan impresifnya di lintasan, sambil berharap bahwa perjalanan barunya ini akan membawa kesuksesan yang lebih besar.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version