Tim Yamaha baru saja menggelar peluncuran yang ditunggu-tunggu, bertajuk ‘perubahan biru’, pada Jumat (31/1/2025) di sebuah hotel mewah di Kuala Lumpur, Malaysia. Acara ini menandai dimulainya era baru bagi pabrikan asal Iwata setelah dua musim tanpa tim satelit. Kini, Yamaha kembali menggandeng Pramac, yang sebelumnya merupakan mitra Ducati selama 20 tahun.
Dalam acara tersebut, para pembalap Yamaha, termasuk Fabio Quartararo, Alex Rins, Miguel Oliveira, dan Jack Miller, untuk pertama kalinya memperkenalkan motor MotoGP 2025 kepada publik. Selain itu, mereka juga menampilkan corak motor tim Moto2 yang kini dinamakan Blu Cru Pramac Yamaha Moto2 Team. Tim ini akan dikelola oleh orang Italia dan diperkuat oleh pembalap muda Tony Arbolino dan Izan Guevara, dengan Alex De Angelis sebagai manajer tim.
Di hari yang sama, pengujian pertama dimulai di Sepang. Yamaha dan Pramac memamerkan motor terbaru mereka di W Hotel, dengan latar belakang Menara Petronas yang ikonik. Dalam perayaan hari jadinya yang ke-70, Yamaha memperkenalkan skema warna hitam dan biru yang hampir tidak berubah untuk M1 mereka, mempertahankan desain yang sama sejak Monster Energy menjadi sponsor utama pada tahun 2019. Massimo Meregalli tetap menjabat sebagai direktur olahraga, mendampingi Quartararo dan Rins.
Sementara itu, Pramac mengalami perubahan besar pada corak motor mereka. Warna baru ini mencerminkan kemitraan dengan Alpine, dengan tetap mempertahankan warna ungu dari sponsor utama, Prima. Penambahan huruf ‘A’ besar dari Alpine di bagian fairing menjadi sorotan utama.
Perubahan corak ini terjadi setelah Pramac memutuskan untuk berpisah dari Ducati dan menjalin kemitraan dengan Yamaha. Ini menjadi langkah signifikan bagi Yamaha, yang telah berkompetisi tanpa tim satelit sejak berpisah dengan RNF Racing (sekarang Trackhouse) pada 2023. Penambahan tim Pramac menjadi empat motor di grid MotoGP menjadi syarat bagi Quartararo untuk memperpanjang kontrak dengan Yamaha. Pembalap asal Prancis ini akan kembali bersaing dengan Alex Rins setelah Rins menandatangani kontrak baru berdurasi dua tahun pada bulan Agustus lalu.
Yamaha berkomitmen untuk menyediakan peralatan yang sama dengan tim pabrikan untuk Pramac. Mereka juga akan membayar gaji pembalap Oliveira dari Portugal dan Miller dari Australia, yang akan dipimpin oleh Gino Borsoi sebagai manajer tim.
Dukungan dari Pramac dipandang sangat krusial bagi Yamaha dalam upaya mereka untuk kembali bersaing di posisi terdepan setelah beberapa tahun mengalami penurunan performa. Meskipun Quartararo berhasil meraih gelar juara pada tahun 2021, musim lalu Yamaha hanya menempati posisi keempat dalam klasemen konstruktor, di atas Honda, dan gagal meraih kemenangan di kelas utama.
Sementara itu, Pramac menikmati kesuksesan bersama Ducati, meraih gelar juara tim pada tahun 2023 dan membawa Jorge Martin menjadi juara dunia pembalap musim lalu. Dengan bergabungnya Pramac, Yamaha berharap dapat memanfaatkan pengalaman dan prestasi tim ini untuk memperbaiki performa mereka di musim-musim mendatang.
Tahun 2025 juga menjadi tahun transisi bagi Yamaha, karena mereka akan melanjutkan tanpa Lin Jarvis sebagai pemimpin tim setelah pensiun setelah lebih dari 25 tahun. Paolo Pavesio, Managing Director Yamaha Motor Racing yang baru, kini mengambil alih kendali tim yang berbasis di Gerno di Lesmo.
Dengan semua perubahan dan harapan baru ini, musim MotoGP 2025 menjanjikan banyak hal menarik bagi para penggemar balap motor, khususnya di Indonesia. Mari kita saksikan bagaimana kolaborasi baru ini akan mempengaruhi performa Yamaha dan Pramac di ajang MotoGP mendatang!