Fabio Di Giannantonio menjadi pembalap pertama yang terpaksa pensiun dalam balapan MotoGP 2025, bukan karena performanya di lintasan, melainkan masalah teknis pada motornya. Dalam balapan yang berlangsung di Buriram, Jack Miller juga mengalami nasib buruk, terjatuh saat memimpin Sprint Race.
Setelah melewati setengah balapan, Di Giannantonio, yang membela tim Pertamina Enduro VR46, mulai kehilangan posisi dan akhirnya memilih untuk pensiun setelah menyelesaikan 11 dari total 13 lap yang dijadwalkan. Awalnya, banyak spekulasi yang beredar bahwa pensiun mendadak ini disebabkan oleh cedera bahu. Namun, situasinya segera terungkap bahwa masalah sebenarnya terletak pada motor Ducati yang ia kendarai.
Setelah turun dari motor, para mekanik langsung melakukan pemeriksaan di garasi. Dalam wawancaranya dengan media, termasuk Motorsport.com, Di Giannantonio menjelaskan bahwa kendala yang dialaminya berkaitan dengan panas, hingga ia merasa seolah motornya “terbakar”. Ia bahkan berhipotesis bahwa mungkin ada api di dalam motornya.
“Motornya terasa terbakar. Kami tahu ini bukan masalah teknis secara umum, tetapi dalam kasus saya, motor saya seperti terbakar. Di lintasan lurus, saya bahkan tidak bisa meletakkan kaki saya di atas motor. Saya merasa seperti terbakar, saya tidak tahu apakah ada api atau tidak,” ungkap pembalap asal Roma ini. Ia juga menambahkan bahwa masalah serupa pernah terjadi padanya pada sesi FP1, yang berlangsung pada Jumat (28/1/2025). Menariknya, masalah ini tidak dialami oleh pembalap lain yang mengendarai Desmosedici di grid.
“Ini sudah terjadi pada saya di sesi pagi kemarin. Saya harus mencari tahu lebih lanjut, tetapi kami perlu menemukan solusinya, karena tidak mungkin terus seperti ini. Pembalap lain di tim ini tidak mengalami masalah yang sama,” lanjutnya.
Di Giannantonio adalah satu-satunya dari enam pembalap Ducati yang, sebagai bagian dari kesepakatan tim Valentino Rossi dengan Borgo Panigale, mendapatkan kesempatan untuk mengendarai motor yang sama persis dengan yang digunakan oleh pembalap tim pabrikan, Pecco Bagnaia dan Marc Marquez.
Perbedaan antara GP25 dan GP24 telah diminimalkan dengan pilihan mesin, sasis, dan fairing aerodinamis dari versi sebelumnya. Namun, Ducati perlu mencermati masalah ini agar tidak terulang kembali pada motor merah mereka di masa depan.
Dengan situasi yang tak terduga ini, para penggemar MotoGP di Indonesia pasti berharap agar Di Giannantonio dan timnya segera menemukan solusi untuk masalah tersebut, sehingga mereka dapat kembali bersaing dengan performa terbaik di balapan mendatang.