Marc Marquez, juara MotoGP enam kali, baru-baru ini mengungkapkan pandangannya tentang posisi kepemimpinannya di klasemen saat menghadiri acara di Buenos Aires pada Rabu, 12 Maret 2025. Ia menegaskan bahwa ia tidak berhutang budi kepada siapa pun, baik kepada dirinya sendiri maupun kepada orang lain. Marquez merasa yakin bahwa ia masih kompetitif setelah melewati masa-masa sulit selama empat tahun terakhir.
Keesokan harinya, setelah kembali dari balapan di Termas de Río Hondo, Marquez kembali menekankan keyakinannya bahwa ia sedang berada di momen yang baik. Kemenangan yang diraihnya di Thailand dua pekan lalu menjadi bukti nyata dari performa luar biasa yang tengah ia alami. Tidak hanya Marquez yang meraih kemenangan, saudaranya, Alex Marquez, juga berhasil naik podium pada akhir pekan tersebut, sebuah pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kejuaraan.
“Di Thailand, kami memulai dengan cara terbaik, dengan dua kemenangan (Sabtu dan Minggu). Namun, kami harus tetap fokus dan bekerja keras. Di masa lalu, saya tampil baik di Termas, tetapi saya juga pernah melakukan kesalahan di sini,” ungkap Marquez, yang sudah tiga kali meraih kemenangan di sirkuit ini.
Namun, tidak semua kunjungan Marquez ke sirkuit ini berjalan mulus. Pada dua kesempatan sebelumnya, ia mengalami kecelakaan, dan pada kunjungan ketiga di tahun 2018, ia terlibat insiden dengan Valentino Rossi yang kembali memicu ketegangan di antara keduanya.
“Sirkuit ini selalu berubah sepanjang akhir pekan, dan itu berarti Anda harus menyesuaikan gaya berkendara dengan kondisi yang berubah. Namun, kenyataannya, Ducati bekerja dengan baik dalam situasi apa pun,” tambah Marquez. Ia kini kembali menduduki puncak klasemen, sebuah posisi yang belum pernah ia capai sejak 2019 sebelum mengalami cedera yang mengubah jalannya kariernya. “Menjadi pemimpin terasa menyenangkan, tetapi yang lebih penting adalah saya merasa tenang, santai, dan komunikasi dalam tim berjalan dengan baik. Masalahnya, masih ada 21 balapan lagi yang harus kami jalani.”
Di tengah kesibukan persiapan untuk balapan selanjutnya, Marquez juga berbicara tentang perubahan besar yang akan terjadi di MotoGP. Minggu ini, diumumkan bahwa Pirelli akan menggantikan Michelin sebagai pemasok ban tunggal untuk MotoGP mulai tahun 2027, seiring dengan diberlakukannya peraturan teknis baru. Bagi Marquez, berita ini tidak sepenuhnya menggembirakan. Meskipun ia tidak memiliki masalah dengan perusahaan asal Italia tersebut, ia menyadari bahwa perubahan seperti ini memerlukan waktu adaptasi yang dapat berisiko menyebabkan kecelakaan.
“Saya rasa saya adalah satu-satunya pembalap yang pernah balapan dengan pemasok ban lain (Bridgestone). Saya tidak menyukai perubahan seperti ini, karena pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa saat Michelin masuk, ada periode adaptasi yang menyebabkan banyak kecelakaan,” tegas Marquez.
Dengan semangat dan keyakinan yang tinggi, Marquez bertekad untuk mempertahankan posisinya dan terus bersaing di jalur balap. Penggemar MotoGP di Indonesia pun tentu berharap untuk melihat performa terbaiknya di sisa musim ini. Dengan 21 balapan yang masih menanti, perjalanan Marquez dan timnya akan menjadi sorotan menarik bagi semua penggemar balap motor di seluruh dunia.