Home News MotoGP Di Giannantonio Cerita Seru Balapan di Argentina dan Tantangan Binder

Di Giannantonio Cerita Seru Balapan di Argentina dan Tantangan Binder

by
Di Giannantonio Cerita Seru Balapan di Argentina dan Tantangan Binder

Fabio Di Giannantonio menunjukkan performa yang mengesankan pada Minggu (16/3/2025) di sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina. Di lap terakhir, ia berhasil menyalip Johann Zarco dan mengamankan posisi kelima, memberikan Ducati tambahan lima poin yang sangat berarti. Namun, yang lebih menarik adalah saat ia berbagi cerita tentang pengalamannya di GP Argentina di depan kamera Sky Sport MotoGP, dengan cara yang sangat menghibur.

Meskipun kondisi fisiknya belum sepenuhnya pulih setelah cedera dan operasi tulang selangka kirinya, yang membuatnya absen hampir sepanjang pramusim, akhir pekan ini menjadi momen yang penuh warna bagi pembalap Pertamina Enduro VR46 ini.

Di Giannantonio yang memulai balapan dari posisi kedua di kualifikasi, berhasil menyelesaikan balapan sprint dan balapan utama di posisi kelima. Hasil ini mungkin sudah ia duga sebelumnya, tetapi di malam hari, ia merasa sedikit kecewa. Terlebih lagi, setelah balapan sprint, ia sempat menyatakan ambisinya untuk tampil sebagai ‘underdog’ di balapan utama.

Namun, tantangan yang ia hadapi tidak terduga, yaitu Brad Binder dan tim KTM-nya. Setelah memulai balapan dengan baik, pembalap asal Afrika Selatan ini terbukti menjadi lawan yang sangat tangguh berkat kemampuannya untuk melaju jauh di depan. Perjuangan ini menginspirasi Di Giannantonio untuk menciptakan karakter horor baru yang ia sebut “Unnamable”, terinspirasi dari karya H.P. Lovecraft.

Di Giannantonio berbagi pandangannya tentang balapan tersebut, “Ada banyak hal positif dari akhir pekan ini. Kami membuat kemajuan yang luar biasa di semua aspek, tetapi hari ini terasa menyakitkan karena kami seharusnya bisa naik podium. Saya memiliki kecepatan yang sangat baik di akhir, tetapi Morbidelli lebih cepat dan berhasil melewati saya, sehingga balapan sedikit berakhir bagi saya.”

Ia juga mengakui adanya beberapa kesalahan konsentrasi yang terjadi selama balapan. “Saya membiarkan perangkat pengontrol ketinggian menyala di Tikungan 6 dan mengendarai seolah-olah saya sedang mengemudikan helikopter. Ini semua karena saya kehilangan fokus.”

Di Giannantonio melanjutkan, “Yang jelas, saya terjebak di belakang Binder. Saya berusaha menghemat ban, tetapi saya melaju terlalu lambat di belakangnya. Binder memang tak terkalahkan. Ada ‘Unnamable’ dan ada juga yang tak terkalahkan, yaitu Binder,” katanya sambil tertawa.

Ia berharap Binder akan melakukan sedikit kesalahan, tetapi pembalap asal Afrika Selatan itu selalu tepat dan melaju dengan kecepatan yang konstan. “Saya berusaha sekuat tenaga, tetapi di akhir balapan, saya mengalami banyak keausan pada ban karena biasanya saya pandai mengatur, tetapi hari ini saya melambat,” tambahnya sambil tersenyum.

Nada canda terus mengalir dalam pernyataan Di Giannantonio, bahkan ia mengaku sempat mengumpat Binder di balik helmnya. “Saya minta maaf, karena dia adalah orang yang hebat dan pembalap yang luar biasa, tetapi saya sempat mengucapkan banyak hal kepadanya hari ini,” tutupnya dengan tawa.

Dengan pengalaman dan cerita yang dibagikan Di Giannantonio, jelas bahwa balapan MotoGP tidak hanya tentang kecepatan, tetapi juga tentang tantangan, strategi, dan sedikit humor di tengah persaingan yang ketat. Bagi penggemar MotoGP di Indonesia, kisah ini menjadi salah satu dari banyak momen menarik yang akan terus dikenang dalam perjalanan musim ini.

Related Articles

Leave a Comment

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept

Adblock Detected

Please support us by disabling your AdBlocker extension from your browsers for our website.