MotoGP 2025 telah menyajikan drama menarik di balapan panjang pertama di Thailand dan Argentina, di mana Marc Marquez, juara dunia delapan kali, memulai dari posisi terdepan. Namun, situasi di kedua balapan ini menunjukkan kesamaan yang mencolok: Marc kehilangan keunggulan di awal balapan, dan posisinya diambil alih oleh adiknya, Alex Marquez. Sayangnya, Alex tidak dapat mempertahankan posisinya di Thailand, tetapi di Argentina, dia berhasil memberikan perlawanan yang lebih baik.
Di Buriram, Marc mengalami masalah tekanan ban yang membuatnya kesulitan di lap-lap awal. Dia harus mencari celah untuk menyalip motor Alex yang berada di depan, tetapi di Termas de Rio Hondo, situasinya berbeda. Alex menunjukkan performa yang luar biasa, memaksa Marc untuk berjuang keras untuk merebut kembali posisinya. Marc mampu menyalip Alex dan meraih kemenangan, tetapi tidak tanpa tantangan yang berarti.
Francesco Bagnaia, juara MotoGP dua kali, menyoroti bahwa Marc sebenarnya bisa saja menang dengan selisih yang lebih besar jika dia mau. Namun, yang menarik adalah bagaimana Alex memaksa kakaknya untuk mengubah strateginya. Di Argentina, Alex bukan hanya sekadar pembalap pengganti; dia menunjukkan kecepatan yang mengesankan dan menantang Marc dengan serius.
Dalam balapan tersebut, Alex berhasil mencatatkan waktu yang cepat dan menunjukkan kemampuannya untuk bersaing di level tertinggi. Marc, di sisi lain, harus menghadapi tekanan dari saudaranya sendiri, yang membuatnya harus beradaptasi dengan situasi yang tidak biasa. Alex tidak hanya berjuang untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk membuktikan bahwa dia adalah pesaing serius di MotoGP.
Setelah balapan, Alex mengungkapkan pandangannya tentang persaingannya dengan Marc. Dia menegaskan bahwa meskipun mereka adalah saudara, dia tidak akan ragu untuk bersaing dan berusaha mengalahkan kakaknya. “Saya adalah pembalap yang selalu memberikan seratus persen, dan saya ingin menang,” tegasnya. Alex menyadari kelebihan Marc, tetapi dia juga bertekad untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuannya.
Duel antara Marc dan Alex Marquez jelas bukanlah pertarungan biasa. Keduanya saling terbuka mengenai strategi balapan, dan meskipun ada harapan bahwa Marc bisa menguntungkan situasi dengan mengikuti Alex, kenyataannya adalah Alex justru memberikan perlawanan yang lebih ketat. Balapan di Argentina menunjukkan bahwa Alex telah siap untuk menjadi penantang serius di MotoGP.
Dengan performa yang ditunjukkannya, Alex Marquez berhasil mengubah narasi di MotoGP 2025. Tanpa kehadiran Marc dalam bentuk terbaiknya, dia berpeluang meraih kemenangan pertamanya di kelas utama, sesuatu yang telah dia impikan selama enam tahun. Kini, para penggemar MotoGP di Indonesia dan seluruh dunia menantikan bagaimana persaingan antara dua bersaudara ini akan berkembang di balapan selanjutnya.