Di sesi latihan MotoGP Argentina, Pecco Bagnaia mengalami insiden yang cukup mengejutkan. Saat sesi tinggal menyisakan kurang dari lima menit di Tikungan 2 Termas de Rio Hondo, pembalap Ducati ini terjatuh. Untungnya, ia tidak mengalami cedera serius, tetapi motornya mengalami kerusakan yang membuatnya tidak bisa melanjutkan balapan. Sebelum kecelakaan, Bagnaia berada di posisi keenam dalam catatan waktu, dengan 10 pembalap teratas langsung lolos ke Q2.
Ketika beberapa pembalap berhasil memperbaiki waktu mereka, posisi Bagnaia merosot hingga ke urutan ke-10, yang membuatnya terpaksa harus menjalani sesi Q1, mirip dengan yang terjadi pada GP Thailand dua pekan sebelumnya. Ai Ogura, pembalap asal Jepang, juga mengalami nasib serupa, hanya terpaut 0,021 detik dari waktu yang dibutuhkan untuk lolos, dan terpaksa harus menjalani Q1 untuk pertama kalinya dalam kariernya.
Berhasil lolos ke Q2 sedikit mengurangi tekanan bagi Bagnaia. Namun, di sisi lain, ia menyaksikan Marc Marquez memecahkan rekor waktu tercepat yang telah bertahan sejak 2014, sebuah pencapaian yang tidak membuatnya terkesan.
“Saya mengalami masalah yang hampir sama seperti di Thailand,” ungkap Pecco di akhir hari, merujuk pada FP1 di mana ia hanya mampu menempati posisi ke-16. “Setelah beberapa perubahan di sore hari, saya merasa lebih nyaman saat latihan.”
Sayangnya, ia terjatuh pada percobaan kedua lap cepatnya. “Sangat disayangkan, karena saya membutuhkan lap time attack untuk merasa kompetitif lagi. Saya merasa sangat menderita, karena saat kembali ke pit, saya berada di urutan kesebelas dengan selisih yang sangat tipis.”
Bagnaia merasa khawatir saat melihat jaraknya dengan Marquez yang lebih dari setengah detik. “Masih terlalu dini untuk mengetahui apakah kami bisa mendekati Marc, karena lintasan banyak berubah dan tingkat cengkeramannya juga berubah. Banyak pembalap yang melaju cepat di sini,” jelasnya.
Mengenai masalah yang menghambat konsistensinya, Pecco mengingat kembali masa pramusim. “Sejak tes di Thailand, saya kesulitan dalam melakukan pengereman dan membawa motor ke tikungan. Rasanya jauh lebih sulit dibandingkan tahun lalu. Setelah beberapa perubahan yang kami lakukan pagi ini, saya merasa jauh lebih baik. Namun, beberapa perubahan di tes Thailand tidak sesuai dengan gaya berkendara saya,” tambahnya.
Pecco juga membahas performa motornya. “Saya rasa motor baru ini berada di level yang sangat bagus, setara dengan tahun lalu. Kali ini, saya menggunakan GP25.7.”
Ketika ditanya tentang catatan waktu Marquez, Bagnaia memberikan pandangannya yang tegas. Saya lebih terkesan dengan Johann Zarco daripada Marquez, karena saya tahu Marc akan selalu melaju cepat,” ujarnya, merujuk pada pembalap LCR-Honda asal Prancis yang mendominasi sesi dengan memimpin kedua sesi selama beberapa menit.
Dengan pernyataan tersebut, Bagnaia menunjukkan bahwa meski Marquez adalah rival yang patut diperhitungkan, ia tetap mengapresiasi performa Zarco yang luar biasa. Ini menjadi sinyal bahwa persaingan di MotoGP semakin ketat, dan setiap pembalap memiliki potensi untuk bersinar di setiap balapan.