Dalam dunia MotoGP, persaingan bukan hanya terjadi di lintasan, tetapi juga dalam hal persiapan dan strategi. Saat ini, perhatian tertuju pada Jorge Martin, pembalap Spanyol yang mengalami serangkaian cedera yang mengganggu persiapannya menjelang musim 2025. Sejak menandatangani kontrak dengan tim Aprilia, Martin hanya berhasil menyelesaikan satu hari penuh pengujian dengan motor barunya, RS-GP, pada tes pascamusim di Barcelona. Sayangnya, saat tes di Sepang, ia mengalami cedera pada hari pertama setelah hanya menyelesaikan 13 lap. Kembali berlatih menjelang Grand Prix pertama, Martin kembali mengalami kecelakaan yang menyebabkan cedera.
Akibatnya, Martin harus melewatkan beberapa putaran penting, termasuk balapan di Thailand dan Argentina, dan kehadirannya di Austin masih diragukan. Dengan kondisi ini, persiapan Martin jelas tidak ideal. Hal ini mendorong tim Aprilia untuk mengusulkan ide tes khusus agar Martin bisa mendapatkan keuntungan dari pengalaman tersebut. Namun, masalah ini tidak hanya dihadapi Martin; banyak pembalap lain yang mengalami cedera serupa juga kesulitan saat kembali ke lintasan karena kurangnya ritme balap.
Sementara itu, para pabrikan mulai mempertimbangkan ide uji coba ini, meskipun Ducati menunjukkan keengganan. Davide Tardozzi, manajer tim Ducati, awalnya menyatakan bahwa mereka juga menghadapi masalah serupa dengan Enea Bastianini, tetapi merasa tidak ada kesempatan untuk melakukan uji coba. Namun, ia kemudian membuka diri terhadap ide tersebut jika diterapkan di masa depan, menunggu keputusan dari MSMA mengenai masalah ini.
Di kalangan pembalap, tanggapan terhadap ide ini bervariasi. Jack Miller, pembalap dari tim Pramac Racing, menunjukkan sikap skeptis terhadap usulan tersebut. Setelah Sprint Race di MotoGP Argentina, Miller mengungkapkan pandangannya dengan tegas. Ia menegaskan bahwa aturan MotoGP sudah ada sejak lama dan tidak bisa diubah begitu saja. Ia mengingatkan bahwa pembalap seperti Valentino Rossi dan Marc Marquez juga pernah mengalami cedera serius dan harus kembali ke lintasan dengan cara yang sama tanpa adanya uji coba khusus.
Miller menyatakan, “Ini adalah MotoGP dan peraturannya sudah seperti ini sejak dulu. Jika Anda kembali ke masa ketika Valentino Rossi mengalami patah kaki atau Marc Marquez yang absen hampir sepanjang musim, mereka hanya bisa melakukan tes yang diberikan kepada mereka selama musim. Aturan tetaplah aturan, sangat disayangkan bagi mereka (Martin dan Aprilia), tapi itulah kartu yang mereka dapatkan tahun ini.”
Diskusi mengenai uji coba untuk pembalap yang cedera akan kembali dibahas pada Grand Prix of the Americas mendatang, terutama saat tim tiba di sirkuit Austin pada 27 Maret 2025. Tardozzi sendiri mengonfirmasi bahwa masalah ini akan menjadi topik penting dalam pertemuan tersebut.
Dengan situasi yang dinamis ini, para penggemar MotoGP di Indonesia tentu saja menantikan perkembangan selanjutnya. Apakah Jorge Martin akan bisa kembali ke lintasan dengan performa terbaiknya? Dan bagaimana reaksi tim dan pembalap lain terhadap usulan uji coba khusus ini? Semua pertanyaan ini akan terjawab seiring berjalannya musim yang penuh tantangan ini. Mari kita saksikan bagaimana drama MotoGP akan terus berlanjut!