Alberto Puig, mantan pebalap asal Spanyol yang kini menjabat sebagai Kepala Tim HRC, sedang menjalani pemulihan pasca operasi pada kaki kirinya. Pria berusia 56 tahun ini telah berjuang melawan rasa sakit di kaki kirinya selama lebih dari tiga dekade, akibat kecelakaan yang terjadi saat Grand Prix Prancis pada tahun 1995. Insiden tragis ini tidak hanya mengakhiri karier balapnya, tetapi juga memicu serangkaian operasi yang harus ia jalani untuk mengatasi masalah di kakinya.
Operasi terakhir Puig dilakukan hanya sepekan sebelum gelaran MotoGP Thailand. Karena fokus pada proses penyembuhan, ia terpaksa absen dari beberapa balapan, termasuk yang berlangsung di Argentina dan Austin. Meskipun merasa tidak nyaman dengan perhatian yang tertuju padanya, Puig lebih memilih agar sorotan diberikan kepada para pembalap dan tim Honda, tempat ia telah mengabdikan hidupnya.
Puig memulai kariernya sebagai pebalap, di mana ia berhasil meraih satu kemenangan di kelas 500 cc di Jerez pada tahun 1995 dan mengumpulkan lima podium selama kariernya. Setelah pensiun, ia beralih menjadi pelatih untuk para pebalap muda dan sejak tahun 2018, menjabat sebagai manajer tim pabrikan Honda.
Perusahaan yang berbasis di Tokyo tersebut pernah memproduksi sebuah episode dalam serial ‘Di Balik Mimpi’, yang menyoroti perjalanan hidup Puig selama 30 tahun terakhir. Dalam episode tersebut, Puig menceritakan pengalaman pahit yang harus ia hadapi, termasuk rasa sakit yang nyaris permanen akibat cedera yang dideritanya.
“Saya masih memiliki kaki, tapi saya hampir tidak bisa merasakan atau menggerakkannya. Kenangan tentang kecelakaan itu sangat mengerikan, disertai dengan rasa sakit dan operasi yang berlangsung bertahun-tahun. Ini adalah masa-masa yang sangat sulit bagi saya,” ungkap Puig yang terakhir kali terlihat bersama timnya pada tes pramusim di Buriram, 15 hari sebelum musim dimulai.
Meskipun tidak dapat hadir secara fisik, Puig tetap berkomunikasi dengan anggota timnya untuk mendapatkan informasi terkini tentang perkembangan Honda. Harapan untuk pemulihan mulai muncul, terutama jika kita mempertimbangkan rencana Honda untuk tahun 2025.
Dengan absennya Puig dari balapan, banyak yang berharap agar ia segera pulih dan kembali berkontribusi dalam dunia MotoGP. Sementara itu, para pembalap dan tim Honda akan terus berjuang di lintasan, dengan harapan membawa kesuksesan bagi pabrikan asal Jepang tersebut.