Musim MotoGP 2023 telah dimulai dengan berbagai kejutan, dan salah satu sorotan utama adalah keluhan yang disampaikan oleh Fabio Quartararo, pembalap Yamaha. Sebelum musim dimulai, Quartararo menunjukkan performa yang menjanjikan dengan mencatatkan waktu tercepat ketiga dalam tes pramusim di Sepang, di belakang Alex Marquez dan Francesco Bagnaia. Namun, harapan untuk bersaing di puncak klasemen tidak terwujud, dan situasi ini menarik perhatian banyak pihak, termasuk manajer tim Ducati, Davide Tardozzi, yang menyebut Yamaha sebagai rival utama di MotoGP 2025.
Sayangnya, realitas di lintasan cukup berbeda. Yamaha saat ini berada di posisi terakhir dalam klasemen konstruktor dengan hanya 13 poin, meskipun mereka memiliki dua tim dan empat pembalap. Hasil buruk di MotoGP Thailand dan Argentina semakin memperburuk keadaan, terutama ketika Honda berhasil bangkit dan naik ke posisi kedua dalam klasemen.
Setelah balapan di Termas de Rio Hondo, Quartararo tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. “Saya berharap jauh lebih baik, sejujurnya, mengingat pekerjaan yang kami lakukan selama musim dingin. Saya pikir kami telah membuat langkah maju, tapi sayangnya, saya rasa tidak,” ungkap juara MotoGP 2021 ini.
Menanggapi keluhan tersebut, Massimo Meregalli, manajer tim Yamaha, berusaha memberikan penjelasan. “MotoGP memiliki jeda singkat antara GP Argentina dan Amerika, tetapi kami dapat meyakinkan Anda bahwa Yamaha dan kedua tim MotoGP tidak berpangku tangan. Kami telah bekerja keras di belakang layar untuk mempersiapkan diri menghadapi GP berikutnya,” tegas Meregalli.
Setelah menghabiskan beberapa hari di Amerika Serikat untuk mempersiapkan balapan selanjutnya, Quartararo berusaha untuk tetap optimis. “Kami kurang beruntung dalam balapan di Argentina dan, secara umum, akhir pekan tidak berjalan seperti yang kami inginkan, jadi ada baiknya kami memiliki satu putaran lagi,” katanya. “Kami tahu bahwa kami memiliki pekerjaan yang harus dilakukan, jadi akhir pekan ini akan menjadi fokus kami, dan semoga kami dapat membuat langkah maju.”
Sementara itu, Alex Rins, pembalap Yamaha lainnya yang telah meraih kemenangan di sirkuit COTA, juga berbagi pandangannya. “Saya pulang sebentar ke rumah setelah GP Argentina untuk menghabiskan waktu bersama keluarga sebelum balapan di Austin. Saya selalu senang datang ke COTA karena ini adalah trek yang sangat saya sukai. Saya memiliki kenangan yang sangat spesial di tempat ini,” ujarnya. Rins menambahkan bahwa meskipun sirkuit COTA sangat teknis, dia dan timnya telah menentukan area yang perlu ditingkatkan untuk balapan mendatang.
Dengan persiapan yang terus dilakukan dan semangat yang tak padam, para pembalap Yamaha berharap dapat memberikan penampilan terbaik mereka di MotoGP Amerika. Semua mata kini tertuju pada bagaimana mereka akan bersaing di trek yang terkenal menantang ini. Apakah Yamaha dapat bangkit dan kembali ke jalur kemenangan? Kita tunggu saja aksi mereka di lintasan!