Jake Dixon menunjukkan performa gemilang di Circuit of the Americas (COTA) pada balapan Moto2 yang berlangsung di tengah hujan. Pembalap asal Inggris ini tidak terkejut dengan cuaca yang berubah drastis menjelang balapan, dan dengan cerdas memilih ban basah, ia mampu memimpin balapan dan meraih kemenangan dengan selisih waktu 4,1 detik dari Tony Arbolino yang finis di posisi kedua. Alonso Lopez melengkapi podium dengan menempati posisi ketiga.
Namun, tidak semua pembalap beruntung. Manu Gonzalez, yang dikenal kurang nyaman dalam kondisi basah, memilih strategi yang salah dengan menggunakan ban kering. Keputusan ini membuatnya harus puas finis di urutan ke-22 setelah kehilangan banyak waktu di trek yang basah.
Dengan kemenangan ini, Dixon kini menjadi pemimpin klasemen sementara Moto2 dengan 59 poin, unggul 13 poin dari Aron Canet yang finis di posisi keempat, dan 14 poin dari Gonzalez.
Cuaca yang tidak menentu memang mengubah rencana banyak pembalap. Meskipun balapan Moto3 sebelumnya berlangsung dalam kondisi kering, hujan mulai turun deras hanya 15 menit setelah balapan Moto2 dimulai. Race Direction pun mengumumkan bahwa balapan berlangsung dalam kondisi basah, yang memaksa hampir semua pembalap untuk mengganti ban dari spesifikasi kering ke ban ‘full wet’ Pirelli.
Dixon, yang memulai balapan dari pole position, sudah menggunakan ban basah sejak awal, diikuti oleh beberapa pembalap lain seperti Filip Salac, Senna Agius, Diogo Moreira, dan Albert Arenas. Di lap pertama, Dixon memimpin di depan Barry Baltus dan Tony Arbolino, sementara Gonzalez yang memilih ban slick harus turun ke belakang.
Alonso Lopez tampil mengesankan dengan berhasil melewati sembilan posisi di lap pertama, naik ke posisi kedua setelah menyalip Baltus dan Arbolino untuk mengejar Dixon. Di belakang mereka, terdapat Aron Canet, Zonta van der Goorbergh, Deniz Oncu, dan Daniel Holgado yang juga memulai balapan dengan baik.
Memasuki lap ke-4 dari total 16 lap, Dixon sudah unggul lebih dari dua detik dari pembalap lain dengan catatan waktu 2:21. Sementara itu, Gonzalez dan pembalap lain yang menggunakan ban kering tertinggal lebih dari 40 detik dari pemimpin balapan.
Arbolino berusaha keras untuk meningkatkan posisinya dan berhasil menyalip Lopez di lap keenam, sementara Dixon semakin menjauh dari rival-rivalnya. Sisa balapan pun menjadi formalitas bagi Dixon yang akhirnya berhasil meraih kemenangan dengan mudah, diikuti oleh Arbolino dan Lopez.
Di antara 15 pembalap teratas, terdapat nama Mario Aji dari Honda Team Asia yang berhasil mencatatkan prestasi dengan finis di posisi ke-12, melampaui rekor pribadinya di Moto2 Amerika pada tahun 2023. Ini merupakan pencapaian yang sangat membanggakan bagi pembalap muda Indonesia tersebut.
Dengan hasil ini, Dixon semakin menunjukkan dominasinya di kelas menengah, sementara Mario Aji terus membuktikan bahwa ia adalah talenta muda yang patut diperhitungkan di pentas Moto2. Balapan selanjutnya pasti akan semakin menarik untuk diikuti, terutama bagi penggemar MotoGP di Indonesia yang selalu menantikan aksi-aksi spektakuler para pembalap favorit mereka.