Pecco Bagnaia, pembalap Ducati, kembali menghadapi masalah yang mengkhawatirkan terkait ban saat menjalani sesi kualifikasi di MotoGP. Dalam beberapa tahun terakhir, ia sering kali mengalami nasib buruk yang berhubungan dengan ban, dan masalah ini tampaknya terus berlanjut, bahkan membuat distributor Michelin enggan membahasnya.
Pada hari Sabtu yang seharusnya menjadi momen berharga, Bagnaia terjatuh di Q2 dan terpaksa memulai balapan dari posisi ke-11 di grid. Ia mengakui bahwa set-up motornya untuk Sprint Race tidak optimal, membuatnya kesulitan untuk mengerem dengan keras dan melaju ke depan. Akibatnya, ia hanya mampu finis di urutan kedelapan, lebih dari 10 detik di belakang juara balapan, Marc Marquez.
“Hari ini bukanlah hari yang baik, bahkan bisa dibilang yang terburuk tahun ini. Saya melakukan kesalahan di Q2. Pada percobaan pertama, saya tidak melakukannya dengan benar, dan pada percobaan kedua, saya berusaha keras, tetapi sulit untuk menurunkan waktu,” ungkap Bagnaia.
Ia menjelaskan bahwa saat mencoba meningkatkan performanya, ia masuk terlalu keras di Tikungan 4 dan terjatuh. “Kesalahan ada di tangan saya. Ketika Anda tidak melakukannya dengan benar pada percobaan pertama, Anda harus lebih berhati-hati pada percobaan kedua. Namun, jika tidak mencobanya, Anda tidak akan tahu apakah Anda bisa melakukannya,” tambahnya.
Bagnaia juga mengungkapkan masalah yang telah mengganggu karirnya selama tiga tahun terakhir, meski ia jarang membahasnya secara terbuka. “Memulai dari posisi ke-11, saya tahu ini tidak akan mudah dalam sprint. Kami tidak tahu mengapa, satu-satunya yang berubah adalah tangki bahan bakar yang lebih kecil. Secara teoritis seharusnya sama,” jelasnya.
Ia merasa kesulitan untuk mengerem dengan baik dan mendekati pembalap di depannya. “Ini adalah batas kemampuan saya, bukan kemampuan orang lain, karena hanya saya yang terpengaruh olehnya,” tegasnya.
Menatap balapan panjang yang akan datang, Bagnaia berharap bisa tampil lebih kompetitif. “Besok di balapan panjang dan dengan tangki besar, saya tahu saya akan lebih nyaman,” katanya. “Kehilangan poin melawan pembalap seperti Marc Marquez adalah sesuatu yang sangat merugikan.”
Walaupun menghadapi masalah set-up berulang, ia sempat menunjukkan performa yang menjanjikan dengan menyerang dan mendapatkan posisi selama beberapa lap. Namun, ia kembali mengalami masalah dan terjatuh. “Saya merasa tidak nyaman, ada masalah kecil, tetapi tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengubahnya. Saya berharap besok kami tidak akan mengalami masalah yang sama lagi dan bisa berada di barisan depan,” harapnya.
Bagnaia menegaskan bahwa masalah ban yang rusak telah menjadi tantangan besar baginya. “Anda tidak boleh membicarakan hal itu,” tutupnya.
Faktor lain yang diharapkan bisa membantunya besok adalah start. “Hari ini saya melakukan start dengan baik, tetapi saya terjebak di antara dua pembalap. Saya tidak bisa pergi ke tempat yang saya inginkan dan mendekati pembalap di depan,” ujarnya. “Itu berjalan baik dan saya akan mencoba melakukan hal yang sama besok, tetapi lebih agresif di tikungan pertama untuk mendapatkan posisi yang lebih baik.”
Dengan harapan dan tekad yang tinggi, Bagnaia siap menghadapi tantangan selanjutnya di balapan MotoGP. Kita tunggu aksi menarik dari pembalap asal Italia ini!