Jorge Martín, pembalap muda berbakat asal Spanyol, mengalami nasib buruk di MotoGP Qatar. Dalam balapan perdananya di musim 2025, ia harus berjuang melawan rasa sakit yang hebat akibat cedera di pergelangan tangan kiri. Sayangnya, bukan hasil positif yang ia dapatkan, melainkan cedera baru yang lebih serius.
Saat balapan berlangsung, Martín berada di posisi ke-16 ketika kecelakaan terjadi. Ia terjatuh setelah menginjak piano di salah satu tikungan. Fabio Di Giannantonio, yang berada di belakangnya, bersenggolan dengan Martín, memperparah situasi yang sebenarnya sudah tidak menguntungkan. Kecelakaan tersebut tampaknya tidak terlalu parah pada awalnya, tetapi konsekuensinya jauh lebih serius.
Setelah kecelakaan, tim medis langsung melakukan pemeriksaan. Aprilia, tim yang menaungi Martín, mengonfirmasi bahwa ia mengalami pneumotoraks, yaitu kondisi di mana udara terjebak di ruang antara paru-paru dan dinding dada. Ini adalah kondisi yang bisa mengancam keselamatan dan memerlukan perhatian medis segera.
Dalam pernyataannya, Aprilia mengungkapkan, “Jorge Martín mengalami trauma dada. Pembalap ini dalam keadaan sadar, tanpa masalah pada anggota tubuh lainnya. Dia mengalami memar di dada kanan, dengan pneumotoraks. Ia akan dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemindaian CAT guna penyelidikan lebih lanjut.”
Dokter Angel Charte, penanggung jawab medis Kejuaraan Dunia, memberikan rincian lebih lanjut mengenai kondisi Martín. “Jorge mengalami jatuh dengan energi yang tinggi dan terpental di sisi luar lintasan. Ia sadar dan memiliki orientasi. Pemeriksaan radiologi menunjukkan bahwa ia mengalami pneumotoraks traumatis,” jelasnya.
Namun, ada juga indikasi bahwa Martín mungkin mengalami patah tulang rusuk. “Memang benar bahwa ada gambar salah satu tulang rusuk yang mungkin terpengaruh, tetapi sulit untuk mengatakannya, karena selubung pneumotoraks menghalangi kami untuk melihat gambar dengan baik,” tambahnya.
Setelah pemindaian CT dilakukan, hasilnya menunjukkan bahwa pneumotoraks yang dialami Martín cukup besar dan memerlukan tindakan medis lebih lanjut. “Jorge Martin menjalani CT scan yang menunjukkan adanya pneumotoraks yang membesar, yang akan membutuhkan penempatan aliran untuk penyedotan. Pembalap tersebut harus tinggal di rumah sakit selama beberapa hari untuk observasi,” ungkap tim medis.
Kabar terbaru dari tim Aprilia menyebutkan bahwa pemeriksaan lebih lanjut mengungkapkan adanya enam patah tulang pada lengkung kosta posterior kanan, dari satu hingga enam. Ini memaksa Martín untuk tinggal lebih lama di Qatar dan kemungkinan besar akan melewatkan beberapa putaran kejuaraan mendatang.
Setelah kecelakaan, area sirkuit diberi bendera kuning sebagai tanda kewaspadaan. Martín dievakuasi ke pusat medis dengan cepat, dan kedua orang tuanya serta perwakilan dari tim Aprilia segera hadir untuk memberikan dukungan.
Di sisi lain, balapan tersebut juga tidak berjalan baik untuk Fabio Di Giannantonio. Pembalap Italia ini mengalami tabrakan dengan Alex Márquez di awal balapan, yang membuatnya terjatuh ke posisi belakang. Ia kemudian terlibat dalam insiden yang melibatkan Jack Miller, Joan Mir, dan akhirnya Martín, yang menyebabkan ketiga pembalap tersebut harus mundur dari balapan.
Sekitar pukul 21.00 waktu setempat, Martín dibawa dengan helikopter medis ke Rumah Sakit Umum Hamad untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Tim kami akan terus memantau dan memberikan informasi terbaru mengenai kondisi Jorge Martín.
Kecelakaan ini menjadi pengingat bahwa dunia balap motor, meski penuh dengan adrenalin dan kecepatan, juga menyimpan risiko yang besar bagi para pembalap. Kami berharap Jorge Martín segera pulih dan kembali ke lintasan dengan performa terbaiknya.